Ringkasan Singkat
Rematik (sering merujuk pada artritis reumatoid) dan asam urat (gout) sama-sama termasuk kondisi yang menyerang sendi dan
menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, serta keterbatasan gerak. Namun keduanya berbeda dalam penyebab, pola serangan,
diagnosis, dan pengobatan. Memahami perbedaan dan persamaan membantu Anda mendapat perawatan yang tepat lebih cepat.
Informasi dalam artikel ini bersifat edukasi. Jika Anda merasakan nyeri sendi yang tidak biasa, kunjungi tenaga medis untuk pemeriksaan dan diagnosis.
Persamaan Antara Rematik dan Asam Urat
Secara umum rematik dan asam urat berbagi beberapa ciri yang membuat keduanya kadang mudah disalahartikan:
- Keduanya menyebabkan radang sendi (nyeri, bengkak, kemerahan, dan hangat pada sendi).
- Bisa mengurangi fungsi sendi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Keduanya dapat memerlukan pengobatan jangka panjang untuk mencegah kerusakan sendi.
- Faktor gaya hidup (mis. obesitas) dan komorbid (mis. hipertensi, diabetes) bisa memperburuk keduanya.
Perbedaan Utama: Penyebab dan Pola Serangan
Perbedaan mendasar terletak pada mekanisme penyakit:
Rematik (Artritis Reumatoid)
Rematik adalah penyakit autoimun di mana sistem imun menyerang selaput sinovial (lapisan pelindung sendi).
Proses ini bersifat kronis dan umumnya simetris (mis. kedua tangan atau kedua pergelangan kaki terpengaruh).
Gejala khas termasuk kekakuan pagi yang berlangsung lama (>30 menit), kelelahan, dan gejala sistemik seperti demam ringan. Rematik lebih sering menyerang wanita.
Asam Urat (Gout)
Asam urat disebabkan oleh akumulasi kristal uric acid di dalam sendi akibat kadar asam urat darah yang tinggi (hiperurisemia).
Serangan cenderung akut, sangat nyeri, sering kali menyerang satu sendi (mis. jempol kaki—podagra). Asam urat lebih umum pada pria.
Aspek | Rematik (Artritis Reumatoid) | Asam Urat (Gout) |
---|---|---|
Penyebab | Autoimun (inflamasi sinovium) | Kristal asam urat akibat hiperurisemia |
Pola | Kronis, progresif, biasanya simetris | Akut, sering satu sendi, bisa kambuh |
Sendi yang sering kena | Jari tangan, pergelangan, lutut, bahu | Jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku |
Gejala sistemik | Sering (kelelahan, demam, penurunan berat badan) | Jarang, kecuali jika kronis |
Kelompok rentan | Wanita (usia menengah ke atas) | Pria dewasa, penderita obesitas, konsumsi makanan tinggi purin |
Bagaimana Dokter Membedakan Rematik dan Asam Urat?
Diagnosa akurat memerlukan kombinasi pemeriksaan klinis, tes laboratorium, dan pencitraan:
- Riwayat dan pemeriksaan fisik: pola nyeri, waktu kekakuan, jumlah dan simetri sendi yang terkena.
- Tes darah: pemeriksaan laju inflamasi (CRP, ESR), faktor reumatoid (RF), anti-CCP untuk rematik; kadar asam urat untuk gout.
- Analisis cairan sendi (arthrocentesis): jika tersedia, pemeriksaan cairan sendi dapat menemukan kristal urat (untuk gout) atau tanda inflamasi non-kristal (untuk rematik).
- Pencitraan: X-ray, ultrasound, atau MRI membantu menilai kerusakan sendi atau tofi (pada gout kronis).
Jika Anda curiga mengalami salah satu kondisi ini, rujuk ke dokter spesialis penyakit dalam atau reumatologi untuk penanganan tepat.
Pilihan Pengobatan & Manajemen
Pengobatan Rematik
Rematik dikelola dengan obat yang menekan aktivitas imun dan mengurangi peradangan:
- DMARDs (disease-modifying antirheumatic drugs) seperti methotrexate — bertujuan mencegah kerusakan sendi jangka panjang.
- Biologik untuk kasus refrakter (mis. anti-TNF, anti-IL6).
- NSAID dan kortikosteroid untuk meredakan gejala akut.
- Terapi non-farmakologis: fisioterapi, edukasi, dan pola hidup sehat.
Pengobatan Asam Urat
Terapi asam urat menargetkan dua hal: meredakan serangan akut dan menurunkan kadar asam urat jangka panjang.
- Serangan akut: NSAID, kolkisin, atau steroid tergantung kasus.
- Pengobatan pencegahan jangka panjang: allopurinol, febuxostat—tujuannya menurunkan kadar asam urat darah.
- Modifikasi gaya hidup: pengurangan makanan tinggi purin, kurangi alkohol, kontrol berat badan.
Pencegahan & Tips Gaya Hidup
Banyak langkah pencegahan yang berlaku untuk kedua kondisi:
- Jaga berat badan ideal dan aktif bergerak; olahraga teratur membantu menjaga sendi.
- Pola makan seimbang: kurangi makanan tinggi purin (bagi berisiko gout), kurangi garam dan gula (untuk kesehatan umum sendi).
- Kontrol penyakit penyerta: hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi memperburuk prognosis.
- Hindari rokok dan batasi konsumsi alkohol—keduanya berkaitan dengan peradangan dan risiko gout.
- Rutin kontrol dengan tenaga kesehatan jika memiliki gejala atau faktor risiko.
Untuk panduan diet spesifik, baca artikel kami tentang diet ramah sendi dan diet untuk penderita asam urat.
Komplikasi Jika Tidak Ditangani
Tanpa penanganan tepat, rematik dapat menyebabkan deformitas sendi permanen, kehilangan fungsi, dan komplikasi sistemik (paru, jantung). Asam urat kronis dapat membentuk tofi (benjolan kristal),
menyebabkan kerusakan sendi, dan meningkatkan risiko batu ginjal.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
- Nyeri sendi hebat mendadak disertai kemerahan dan demam.
- Kekakuan sendi pagi hari yang berlangsung >30 menit.
- Penurunan fungsi sendi yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Gejala yang terus berulang walau sudah minum obat pereda nyeri biasa.
Segera konsultasikan ke dokter umum, dan bila diperlukan Anda akan dirujuk ke reumatolog untuk evaluasi lebih lanjut.
FAQ Singkat
Apakah rematik sama dengan asam urat?
Tidak. Keduanya merupakan jenis arthritis namun berbeda penyebab: rematik autoimun, asam urat karena kristal asam urat.
Apakah diet bisa menyembuhkan?
Diet tidak menyembuhkan rematik, tetapi dapat membantu mengendalikan asam urat dan mengurangi peradangan. Obat medis sering diperlukan.
Bisakah keduanya muncul bersamaan?
Ya, seseorang bisa memiliki faktor risiko untuk keduanya, sehingga penilaian medis penting untuk diagnosis yang akurat.